abrdut

Rabu, April 13, 2011

Angkatan Karya Sastra Indonesia

NO
MASA
CIRI-CIRI
CONTOH
1.
Pujangga Lama
Sebelum abad 20
Di dominasi oleh syair, pantun, gurindam dan hikayat
Sejarah Melayu
Hikayat Abdullah - Hikayat Andaken Penurat - Hikayat Bayan Budiman - Hikayat Djahidin - Hikayat Hang Tuah - Hikayat Kadirun - Hikayat Kalila dan Damina - Hikayat Masydulhak - Hikayat Pandja Tanderan - Hikayat Putri Djohar Manikam - Hikayat Tjendera Hasan - - Tsahibul Hikayat
Syair Bidasari - Syair Ken Tambuhan - Syair Raja Mambang Jauhari - Syair Raja Siak
dan berbagai Sejarah, Hikayat.
2.
Sastra "Melayu Lama"
Pada tahun 1870 – 1942
Berkembang di lingkungan masyarakat Sumatera
Robinson Crusoe (terjemahan)
Lawan-lawan Merah
Mengelilingi Bumi dalam 80 hari (terjemahan)
Graaf de Monte Cristo (terjemahan)
Kapten Flamberger (terjemahan)
Rocambole (terjemahan)
Nyai Dasima oleh G. Francis (Indo)
Bunga Rampai oleh A.F van Dewall
Kisah Perjalanan Nakhoda Bontekoe
Kisah Pelayaran ke Pulau Kalimantan
Kisah Pelayaran ke Makassar
Cerita Siti Aisyah oleh H.F.R Kommer (Indo)
Cerita Nyi Paina
Cerita Nyai Sarikem
Cerita Nyonya Kong Hong Nio
Nona Leonie
Warna Sari Melayu oleh Kat S.J
Cerita Si Conat oleh F.D.J. Pangemanan
Cerita Rossina
Nyai Isah oleh F. Wiggers
Drama Raden Bei Surioretno
Syair Java Bank Dirampok
Lo Fen Kui oleh Gouw Peng Liang
Cerita Oey See oleh Thio Tjin Boen
Busono oleh R.M.Tirtiadisuryo
Nyai Permana
Hikayat Siti Mariah oleh Hadji Moekti (indo)
3.
Angkatan Balai Pustaka
Pada tahun 1920 - 1950, yang dipelopori oleh penerbit Balai Pustaka. Prosa (roman, novel, cerita pendek dan drama) dan puisi.
Balai Pustaka menerbitkan karya dalam tiga bahasa yaitu bahasa Melayu-Tinggi, bahasa Jawa dan bahasa Sunda
Azab dan Sengsara Seorang Gadis oleh Merari Siregar
Binasa oleh Gadis Priangan
Cinta dan Hawa Nafsu
Siti Nurbaya oleh Marah Rusli
La Hami
Anak dan Kemenakan
Apa Dayaku Karena Aku Seorang Perempuan oleh Nur Sutan Iskandar
Karena Mertua
Hulubalang Raja
Katak Hendak Menjadi Lembu
Salah Asuhan oleh Abdul Muis
Pertemuan Jodoh
Surapati
Sengsara Membawa Nikmat oleh Tulis Sutan Sati
Tak Disangka
Tak Membalas Guna
Memutuskan Pertalian
Menebus Dosa oleh Aman Datuk Madjoindo
Si Cebol Rindukan Bulan
Sampaikan Salamku Kepadanya
Kasih Tak Terlarai oleh Suman Hasibuan
Mencahari Pencuri Anak Perawan
Percobaan Setia
Darah Muda oleh Adinegoro
Asmara Jaya
Tak Putus Dirundung Malang oleh Sutan Takdir Alisjahbana
Dian yang Tak Kunjung Padam
Anak Perawan Di Sarang Penyamun
Di Bawah Lindungan Ka'bah oleh Hamka
Tenggelamnya Kapal van der Wijck
Tuan Direktur
Di Dalam Lembah Kehidupan
Nji Rawit Tjeti Penjual Orang oleh I Gusti Njoman Pandji Sutisna
Sukreni Gadis Bali
I Swasta Setahun di Bedahulu
Pembalasan oleh Said Daeng Muntu
Karena Kerendahan Hati
Pahlawan Minahasa oleh Marius Ramis Dayoh
Putra Budiman
4.
Pujangga Baru
Karya sastra yang menyangkut rasa nasionalisme dan kesadaran kebangsaan. Sastra Pujangga Baru adalah sastra intelektual, nasionalistik dan elitis menjadi "bapak" sastra modern Indonesia. dipelopori oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Masa ini ada dua kelompok sastrawan Pujangga baru yaitu Kelompok "Seni untuk Seni" yang dimotori oleh Sanusi Pane dan Tengku Amir Hamzah dan  Kelompok "Seni untuk Pembangunan Masyarakat" yang dimotori oleh Sutan Takdir Alisjahbana, Armijn Pane dan Rustam Effendi.

Layar Terkembang oleh Sutan Takdir Alisjahbana
Tebaran Mega
Belenggu oleh Armijn Pane
Jiwa Berjiwa
Gamelan Jiwa
Jinak-jinak Merpati
Kisah Antara Manusia
Nyanyian Sunyi oleh Tengku Amir Hamzah
Buah Rindu
Pancaran Cinta oleh Sanusi Pane
Puspa Mega
Madah Kelana
Sandhyakala ning Majapahit
Kertajaya
Tanah Air oleh Muhammad Yamin
Indonesia Tumpah Darahku
Ken Angrok dan Ken Dedes
Kalau Dewi Tara Telah Berkata
Percikan Permenungan oleh Rustam Effendi
Kalau Tak Untung oleh Sariamin
Pengaruh Keadaan
Rindu Dendam oleh J.E.Tatengkeng
5.
Angkatan '45
Pengalaman hidup dan gejolak sosial-politik-budaya telah mewarnai karya sastrawan Angkatan '45
Kerikil Tajam oleh Chairil Anwar
Deru Campur Debu
Tiga Menguak Takdir oleh Asrul Sani, Rivai Apin dan Chairil Anwar
Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma oleh Idrus
Perempuan dan Kebangsaan
Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer
Keluarga Gerakan
Mereka yang Dilumpuhkan
Di Tepi Kali Bekasi
Bukan Pasar Malamoleh Pramoedya Ananta Toer
Cerita dari Bloraoleh Pramoedya Ananta Toer
Tak Ada Esok oleh Mochtar Lubis
Jalan Tak Ada Ujung
Si Jamal
Atheis oleh Achdiat Kartamihardja
Katahati dan Perbuatan oleh Trisno Sumardjo
Terjemahan Karya W.Shakespeare
Lingkaran-lingkaran Retak oleh M.Balfas
Suling oleh Utuy Tatang Sontani

6.
Angkatan 50-an
sastra realisme-sosialis, kuatnya pengaruh dari budaya barat
Hujan Kepagian oleh Nugroho Notosusanto
Tiga Kota
Rasa Sayange
Tahun-tahun Kematian oleh Ajip Rosidi
Di Tengah Keluarga
Sebuah Rumah Buat Hari Tua
Pertemuan Kembali
Cari Muatan
Surat Cinta Enday Rasidin
Simphoni oleh Subagio Sastrowardojo
Balada Orang-orang Tercinta oleh W.S.Rendra
Empat Kumpulan Sajak
Ia Sudah Bertualang
Laki-laki dan Mesiu oleh Trisnojuwono
Angin Laut
Di Medan Perang
Robohnya Surau Kami oleh A.A.Navis
Bianglala
Hujan Panas
Dua Dunia oleh N.H.Dini
Hati yang Damai
Suara oleh Toto Sudarto Bachtiar
Priangan si Jelita oleh Ramadhan K.H
Api dan Si Rangka
Datang Malam oleh Bokor Hutasuhut
Surat Kertas Hijau oleh Sitor Situmorang
Dalam Sajak
Wajah Tak Bernama
Jalan Mutiara
Pertempuran dan Salju di Paris

7.
Angkatan 66-70-an
sastra beraliran surrealistik, arus kesadaran, arketip, absurd,
Beberapa satrawan pada angkatan ini antara lain: Umar Kayam, Ikranegara, Leon Agusta, Arifin C Noer, Akhudiat, Darmanto Jatman, Arief Budiman, Gunawan Mohammad, Budi Darma, Hamsad Rangkuti, Putu Widjaya, Wisran Hadi, Wing Kardjo, Taufik Ismail dan banyak lagi yang lainnya.
Amuk - Kapak - Laut Belum Pasang - Meditasi - Potret Panjang Seorang Pengunjung Pantai Sanur - Tergantung Pada Angin - Dukamu Abadi - Aquarium - Mata Pisau - Perahu Kertas - Sihir Hujan - Interlude - Parikesit - Seribu Kunang-kunang di Manhattan - Sri Sumarah dan Bawuk - Godlob - Adam Makrifat - Berhala - Telegram - Stasiun - Pabrik - Gres - Bom - Ziarah - Kering - Merahnya Merah - Koong - Tegak Lurus Dengan Langit - Aduh - Edan - Dag Dig Dug - Tengul - Sumur Tanpa Dasar - Kapai Kapai

8.
Dasawarsa 80-an
Karya sastra di Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1980, ditandai dengan banyaknya roman percintaan, dengan sastrawan wanita yang menonjol, tersebar luas diberbagai majalah dan penerbitan umum,

Badai Pasti Berlalu - Cintaku di Kampus Biru - Sajak Sikat Gigi - Arjuna Mencari Cinta - Manusia Kamar - Karmila


9.
Angkatan Dasawarsa 2000-an
Sastrawan angkatan 2000 mulai merefleksikan keadaan sosial dan politik yang terjadi pada akhir tahun 90-an, seiring dengan jatuhnya Orde Baru. Proses reformasi politik yang dimulai pada tahun 1998 banyak melatar belakangi kisah novel fiksi.
Ayu Utami dengan karyanya Saman, sebuah fragmen Laila Tak Mampir di New York. Larung, lanjutan dari cerita Saman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar